SinarHarapan.id – Pembukaan Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) pada 30 November di Cinema XXI Yogyakarta berlangsung meriah meski hujan. Acara ini menjadi ajang perayaan inklusivitas, menghadirkan atlet paralimpik Nur Jannaton Binti Abdul Jalil sebagai tamu VIP.
“Saya bangga menjadi satu-satunya atlet paralimpik yang diundang sebagai VIP di JAFF,” ujar Nur Jannaton. Atlet panahan difabel asal Malaysia ini adalah peraih medali perak di kejuaraan Asia.
Presiden JAFF, Budi Irawanto, mendukung program Yayasan Maria Monique Last Wish (YMM Last Wish) bertajuk The Beautiful Journeys of Paralympic and Film Festival.
“Kehadiran atlet paralimpik seperti Nur Jannaton menunjukkan dukungan untuk festival film yang lebih inklusif,” kata Budi.
Baca Juga: Bersama Gemma, YMM Last Wish Membuat Legacy untuk Dunia
Sementara itu, pendiri YMM Last Wish, Natalia Tjahja, menyampaikan bahwa program ini mengintegrasikan atlet paralimpik ke dalam dunia perfilman. Sebelumnya, Jakarta Film Week juga mendukung program ini melalui kolaborasi dengan Singapore Disability Sports Council.
Juga, Natalia berbagi kisah tentang pengalaman menyutradarai Movie Boccia di Korea pada 2019. “Saya memberikan kesempatan Jeong Ho Eon, juara dunia Boccia, menjadi asisten sutradara,” ungkap Natalia.
YMM Last Wish menggandeng Majlis Sukan Negara Malaysia (MSNM) untuk menghadirkan Nur Jannaton dan Siti Nor Hatika Binti Ibrahim. Selain itu, Marriott Yogyakarta, Cloudera Indonesia, Bocorocco Shoes, dan komunitas remaja berbakat juga turut memberikan dukungan.
Dalam rangkaian acara JAFF, YMM Last Wish memberikan kejutan berupa kursi roda dan hadiah kepada penerima wishes. “Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung inklusivitas melalui JAFF ini,” tutup Natalia.
