Gaya Hidup

Semerbak Aroma Kopi Indonesia di Specialty Coffee Expo 2025

×

Semerbak Aroma Kopi Indonesia di Specialty Coffee Expo 2025

Sebarkan artikel ini

Lebih dari 649 peserta dari berbagai negara berkumpul, mulai dari petani, roaster, eksportir, importir, hingga barista dan peneliti.

Atase Perdagangan RI di Washington D.C., Ranitya Kusumadewi, menyampaikan sambutan dalam sesi pembukaan Paviliun Indonesia (Foto: KJRI Houston)

SinarHarapan.id – Di tengah gegap gempita industri kopi dunia, Indonesia kembali menunjukkan taringnya di ajang bergengsi Specialty Coffee Expo (SCE) 2025 di Houston, Amerika Serikat. Kehadiran Indonesia adalah buah dari kolaborasi erat antara Atase Perdagangan dan Atase Pertanian KBRI Washington D.C., KJRI Houston, SCAI, Bank Indonesia, Pertamina, BNI, hingga BRI.

Pameran tahunan tersebut adalah titik pertemuan terbesar bagi para pelaku industri kopi spesialti dunia.

Lebih dari 649 peserta dari berbagai negara berkumpul, mulai dari petani, roaster, eksportir, importir, hingga barista dan peneliti.

Setiap tahun, lebih dari 17.000 pengunjung meramaikan ajang tersebut. Dan menjadi saksi perkembangan tren dan inovasi terbaru di dunia kopi.

Kopi Nusantara Memikat Dunia

Baca Juga: Petani Kopi Desa Sukamaju Hemat Biaya dengan Energi Matahari

Melalui Paviliun Indonesia, kekayaan rasa dan aroma dari berbagai sudut Nusantara menampilkan pesonanya kepada dunia.

Deretan kopi terbaik dari Jawa Barat, Sumatra, Sumatera Barat, Toraja, Jawa Tengah, Gayo, Toba, dan berbagai wilayah lain dipamerkan dengan penuh kebanggaan.

Sebanyak 16 peserta dari Tanah Air membawa cerita masing-masing. Tentang bagaimana kopi mereka lahir, perawatannya, dan akhirnya bisa tampil di panggung internasional.

Nama-nama seperti Indonesia House of Beans, Asa Coffee, Solok Radjo, Cikopi Mang Eko, hingga Caldera Coffee tampil membanggakan.

Tak ketinggalan, produk gula aren dari Mitra Mandala, Semedo Manise, dan Klasik Beans turut memberi warna tersendiri di tengah persaingan global.

Indonesia tidak sendiri. Tahun ini, sebanyak 85 negara hadir menampilkan keunggulan kopi lokal mereka. Negara-negara produsen besar seperti Peru, Ecuador, Brazil, Costa Rica, Honduras, Colombia, hingga Thailand membuktikan betapa ketatnya persaingan di industri kopi dunia.

Misi Lebih dari Sekadar Ekspor

Namun, bagi Indonesia, kehadiran di SCE bukan semata mengejar transaksi dagang. Ada misi lebih besar yaitu memperluas akses pasar kopi Indonesia di Amerika. Sekaligus memperkokoh posisi sebagai salah satu pemain utama di dunia kopi spesialti.

Konsul Jenderal RI di Houston, Ourina Ritonga, secara resmi membuka Paviliun Indonesia pada Jumat (25/4).  Konjen Ourina menegaskan bahwa kopi Indonesia bukan hanya komoditas ekspor, tetapi bagian dari identitas budaya bangsa.

“Kopi Indonesia bukan sekadar komoditas, melainkan representasi dari semangat, inovasi, dan jiwa petani kecil kita,” ujar Ourina dengan penuh semangat.

Lebih dari 90% kopi Indonesia dari petani kecil dengan metode penanaman tradisional yang sudah berlangsung lama.  Bahkan jauh sebelum tren kopi organik mendunia.

Strategi Branding di Tengah Tantangan Global

Sementara itu, Atase Perdagangan RI di Washington D.C., Ranitya Kusumadewi, mengingatkan pentingnya membangun strategi branding yang kuat. Menurutnya, pesatnya pertumbuhan industri kopi di AS dan tantangan perdagangan global saat ini menuntut Indonesia untuk tampil lebih berani dan terarah.

“Indonesia harus dikenal sebagai produsen kopi spesialti yang bercita rasa tinggi dan berkualitas, dengan mengedepankan aspek ketertelusuran dan keberlanjutan,” jelas Ranitya.

Kerja sama erat antara pemerintah, BUMN, perbankan, asosiasi, dan pelaku usaha dalam mempersiapkan partisipasi ini menunjukkan semangat baru Indonesia dalam menghadapi persaingan global.

Mencuri Perhatian dengan Uji Cita Rasa

Salah satu daya tarik utama di Paviliun Indonesia adalah sesi Uji Cita Rasa Kopi (Cupping). Sesi ini tidak hanya memamerkan kualitas rasa kopi Nusantara, tetapi juga membuka pintu peluang baru untuk kemitraan dagang.

Para buyers dan profesional industri kopi global tampak antusias mengikuti sesi cupping ini, mencatat profil rasa unik yang ditawarkan oleh kopi-kopi Indonesia.

Membanggakan di Ajang Kompetisi Dunia

Tak hanya lewat paviliun, Indonesia juga berbangga lewat kompetisi bergengsi World Coffee Roasting Championship. Tahun ini, Wandie Wijaya, roaster berusia 33 tahun dari Sabar Menanti Coffee Roaster, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, menjadi wakil Indonesia.

Kehadiran Wandie membuktikan bahwa kualitas talenta Indonesia di dunia kopi tidak kalah dari negara-negara lain, bahkan di panggung kompetisi kelas dunia.

Aroma Nusantara Semerbak di Houston

Membawa cita rasa, budaya, dan semangat petani kopi dari pelosok Indonesia, partisipasi di SCE 2025 menjadi lebih dari sekadar tampil. Ini adalah pernyataan kepada dunia bahwa Indonesia siap menjadi pusat kekuatan baru dalam industri kopi global. Lengkap dengan rasa, cerita, dan jiwa yang tak tertandingi.

(Sumber: KJRI Houston)

Network

SinarHarapan.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong kopi menjadi…