Ahmad Mahendra (dua dari kiri) selaku Direktur perfilman, musik dan media baru, Kemendikbudristek. Foto : Rudolf Adji

SinarHarapan.id – Indonesian Music Expo (IMEX) kembali digelar tahun ini. Dengan tajuk ‘A Paradise of World Music’, acara tersebut akan berlangsung selama empat hari di Ubud, Bali pada 9-12 Mei.

Tahun ini IMEX merupakan tahun kedua yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerjasama dengan WOMEX, sebuah lembaga pemasaran world music terbesar di dunia yang berpusat di Eropa.

Menurut Mahendra selaku Direktur perfilman, musik dan media baru, IMEX akan semakin menguatkan potensi kemajuan kebudayaan Indonesia khususnya bidang musik etnik.

Pasalnya, musik etnik merupakan perhatian utama Kemendikbudristek dan pihaknya ingin musik etnik selalu dirawat dan dilestarikan. Sehingga memberikan kesempatan dan menunjang musisinya agar mempunyai daya tarik kuat di kancah musik dunia.

“IMEX adalah salah satu wujud nyata kepedulian pemerintah Indonesia untuk kemajuan kebudayaan,” tutur Ahmad Mahendra, saat konferensi pers di M Bloc, Jakarta Selatan,Kamis, 25 April 2024.

“Kemendikbudristek ingin musisi etnik nusantara mampu menunjukkan karya terbaiknya ke hadapan pasar dunia,” tuturnya.

Poster IMEX 2024. Foto: Instagram

Tujuan IMEX untuk memperkenalkan serta menjajakan produk world musik Nusantara ke pasar dunia dengan cara mengundang para pelaku atau ‘pembeli’ produk world musik dari seluruh benua yang datang dan menyaksikan IMEX.

Setiap tahun para ‘pembeli’ yang datang mewakili seluruh lembaga musik besar dunia mengaku sangat terkesan akan keragaman budaya dan kreativitas musik seperti Indonesia, oleh karena itu jika IMEX mampu menembus pasar global besar kemungkinan bisa mengambil alih peran Afrika saat ini mendominasi pasar world musik secara global.

Saat berbicara dalam sesi konferensi pers Ahmad Mahendra mengatakan bahwa lewat ajang ini, pihaknya ingin memperkenalkan produk musik tradisional Nusantara ke pasar dunia.

Demi tujuan tersebut, ditempuhlah berbagai cara semisal mengundang pelaku industri musik etnik, seperti promotor, produser, pemilik label, direktur kesenian, media, asosiasi, maupun lainnya dari bebagai negara untuk menyaksikan secara langsung.

Program IMEX 2024 akan mempertunjukkan musik dari seluruh Nusantara sebanyak 15 unit musik yang sudah terpilih yang siap memeriahkan gelaran akbar expo musik internasional nanti.

Grup yang bakal tampil di IMEX 2024 ini, dipilih melalui proses seleksi dan penilaian dari Dewan Kurator baik dalam maupun luar negeri.
Mereka sebelumnya telah mengikuti proses pendaftaran resmi (open call) dari seluruh Indonesia.

15 grup tersebut adalah Archa (Ambon-Maluku), Agustian Supriatna Trio (Bandar Lampung-Lampung), Bellacoustic Indonesia (Palangkaraya-Kalimantan Tengah), Damar ART (Banyuwangi-Jawa Timur), De Tradisi (Medan-Sumatera Utara).

Kemudian ada Dieka (Bandung-Jawa Barat), Epo D’Fenomeno (Jayapura-Papua), Gamelan Gambang dan Going Gede (Gianyar-Bali), Ino dan Warnaswara (Jakarta), Kroncong Sejati (Kediri-Jawa Timur), Sasando Gong (Pulau Rote-Nusa Tenggara Timur), Tardigpada (Palu-Sulawesi Tengah), Walk On Water (Pulau Nias-Sumatera Utara). (atp)