SinarHarapan.id – Pembangunan berkelanjutan dalam menciptakan pengelolaan sumber daya air yang baik memerlukan komitmen yang kuat dari berbagai pihak. Baik pemerintah, swasta, pemangku kepentingan lainnya, maupun masyarakat.
Dikutip dari siaran pers yang diterima InfoPublik JUmat (19/5/2023) menyebutkan, hal itu penting lantaran air merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan masyarakat global. Dengan air, pertumbuhan ekonomi dapat terpacu, hingga menjamin kesejahteraan. Namun, faktanya, masih banyak masyarakat di dunia yang belum bisa mengakses air bersih.
Berdasarkan data World Bank 2022, diperkirakan hingga saat ini terdapat 2 miliar masyarakat di seluruh dunia belum dapat mengakses air minum yang layak dan aman, 3,6 miliar tidak memiliki fasilitas sanitasi yang memadai, dan 2,3 miliar orang tidak memiliki fasilitas cuci tangan.
Kesenjangan terhadap akses air bersih saat ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti polusi, pertumbuhan populasi yang tidak sejalan dengan jumlah produksi air, peningkatan variabilitas curah hujan, dan faktor lainnya. Hal itu dapat menghambat komitmen pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
Melihat pentingnya isu air di dunia, World Water Council bersama Pemerintah Indonesia menggelar event 10th World Water Forum yang akan dilaksanakan di Bali, Indonesia pada 18-24 Mei 2024 mendatang. Selaku tuan rumah, Indonesia siap membuka diri untuk berkolaborasi mengatasi krisis air global.
melalui situs resmihttps://worldwaterforum.org/, atau dapat menghubungi Sekretariat melalui secretariat@worldwaterforum.org.
Sebagai informasi, World Water Council (WWC) merupakan lembaga think tank internasional melibatkan multi stakeholder yang bergerak dalam isu pengelolaan dan ketahanan persediaan air global. Dalam upaya mewujudkan aksi kolektif mengatasi tantangan pengelolaan air global, World Water Council (WWC) menghadirkan World Water Forum yang diadakan setiap tiga tahun sekali.
Adapun pemerintah Indonesia menargetkan kehadiran kepala negara, menteri, 10.000 delegasi dan 30.000 peserta (termasuk partisipan, pengunjung pameran tentang air dan UMKM) dari 172 negara yang terdiri dari unsur-unsur Pemerintah, parlemen, swasta, akademisi, praktisi, asosiasi, dan masyarakat pada lingkup nasional dan internasional. (atp/infopublik)