SinarHarapan.id – Bali semakin menarik perhatian wisatawan global sebagai destinasi utama kapal pesiar. Hal ini terbukti dengan kedatangan kapal pesiar mewah “Anthem of the Seas” di Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat (28/2). Kapal milik Royal Caribbean Group ini membawa ribuan wisatawan internasional yang ingin menikmati keindahan Bali.
Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa menyambut kedatangan kapal tersebut. Ia menegaskan bahwa kehadiran kapal pesiar kelas quantum ini tidak hanya meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat wisata bahari dunia.
“Ini sejalan dengan program unggulan Kementerian Pariwisata, yaitu ‘Pariwisata Naik Kelas’, yang bertujuan mengembangkan destinasi minat khusus termasuk wisata bahari,” kata Ni Luh Puspa dalam sambutannya.
Potensi Wisata Bahari Indonesia
Indonesia memiliki hampir 75% keanekaragaman hayati laut dunia. Potensi ini menjadikannya sebagai salah satu negara dengan pengalaman bahari tak tertandingi.
Baca Juga: Warisan Budaya Indonesia Kembali ke Tanah Air
Dengan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan kebijakan progresif, pemerintah berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai “Indonesia Maritime Playground” di kawasan Asia Tenggara dan Asia-Pasifik.
“Kami ingin mengembangkan tiga sektor utama, yaitu gastronomi, wisata bahari, dan wellness tourism. Ada tantangan besar di depan, tetapi kami bersemangat untuk memajukan wisata bahari kita,” ujar Ni Luh Puspa.
Kolaborasi untuk Pariwisata Berkelanjutan
Ni Luh Puspa menekankan pentingnya kerja sama berbagai pihak untuk mengembangkan sektor pariwisata Indonesia. Pemerintah menargetkan 14,6 juta hingga 16 juta kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini.
“Kami tidak dapat mencapai target ini tanpa adanya kolaborasi,” kata Wamenpar.
Penyambutan kapal pesiar “Anthem of the Seas” ini juga merupakan hasil kerja sama erat antara Kemenpar, PT Pelindo, Kantor Staf Presiden, Pemerintah Provinsi Bali, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
“Kami berharap dapat memperkuat kemitraan dengan operator pelayaran global, termasuk Royal Caribbean International, untuk menjadikan Indonesia sebagai pelabuhan kapal pesiar internasional. Destinasi lainnya seperti Labuan Bajo, Lombok, dan Raja Ampat juga akan dikembangkan,” tambah Ni Luh Puspa.
Infrastruktur Pelabuhan Benoa Semakin Modern
Sementara itu, Komisaris PT Pelindo, Jodi Mahardi, menegaskan bahwa pemerintah terus mendukung pengembangan industri bahari. Salah satu buktinya adalah peningkatan infrastruktur Pelabuhan Benoa sebagai pusat wisata bahari.
Pelabuhan Benoa yang terletak di selatan Bali telah mengalami pengembangan untuk meningkatkan kapasitas dan fasilitasnya. Kini, pelabuhan ini mampu menampung kapal berukuran lebih dari 300 meter dan memiliki terminal penumpang modern yang dilengkapi fasilitas imigrasi, bea cukai, serta layanan wisata.
“Dalam waktu dekat, area ini akan dikembangkan lebih lanjut untuk hiburan, budaya, dan restoran. Kami berharap wisatawan dapat melihat perkembangan yang pesat saat kembali ke Bali,” ujar Jodi Mahardi.
Antusiasme dari Kapten “Anthem of the Seas”
Sementara itu, Kapten kapal “Anthem of the Seas”, Toni Kristian, mengungkapkan kegembiraannya bisa memimpin pelayaran yang berlabuh di Bali. Ia menyampaikan bahwa seluruh proses kedatangan kapal berjalan lancar berkat kesiapan dan profesionalisme tim di Indonesia.
“Ini adalah salah satu upacara penyambutan terbaik yang pernah saya alami. Saya berterima kasih atas semua persiapan. Kami berharap dapat terus menjalin kerja sama erat di masa depan,” ujar Toni.
Setelah Bali, kapal pesiar ini akan berlayar menuju Lombok.
Hadir dalam acara penyambutan kapal ini, Wakil Menteri Perhubungan, Suntana; Gubernur Bali, I Wayan Koster. Juga, Plt. Deputi III Kantor Staf Presiden, Syska Hutagalung; serta Direktur Strategi PT Pelindo, Prasetyo.
Dengan adanya kunjungan kapal pesiar ini, diharapkan industri wisata bahari Indonesia semakin berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.