SinarHarapan.id – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021–2026, Arsjad Rasjid, menegaskan bahwa pihaknya akan tetap beroperasi di Gedung Menara Kadin di Jakarta meskipun ada upaya munaslub ilegal yang sedang berlangsung. Ia mengungkapkan bahwa Kadin solid dan berkomitmen untuk tetap tegak lurus terhadap konstitusi Kadin.

Sebagai langkah tindak lanjut terhadap munaslub ilegal tersebut, Arsjad mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengangkat pengacara untuk menangani masalah hukum yang mungkin timbul. “Lawyer kita, Pak Hamdan Zoelva, akan mempelajari secara hukum dan melakukan langkah hukum yang diperlukan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Arsjad menyatakan bahwa tindakan kedisiplinan terhadap anggota Kadin yang terlibat dalam munaslub ilegal akan diserahkan sepenuhnya kepada Wakil Ketua Umum (WKU) Organisasi dan Asosiasi. Ia menekankan pentingnya menjaga keutuhan Kadin dalam menghadapi tantangan tersebut.

Mengenai operasional Kadin di Gedung Menara Kadin, Arsjad memastikan bahwa kegiatan berjalan normal. “Kita jalan terus, yang penting secara operasional, apa pun keadaan yang ada, kita harus agile dan bisa beradaptasi dengan situasi,” ujarnya. Para pengurus Kadin tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa, termasuk audiensi dengan Majelis Wali Amanat Universitas Hasanuddin.

Sebelumnya, terjadi laporan pengeroyokan terhadap salah satu Staf Khusus Ketua Umum di Polda Metro Jaya. Arsjad mengungkapkan bahwa oknum yang menduduki kantor Kadin di lantai 3 sejak Minggu (15/9/2024) kini sudah tidak terlihat. Ia berharap situasi ini tidak mengganggu kelancaran kegiatan Kadin.

Arsjad menjelaskan bahwa untuk kelancaran operasional Kadin, pihaknya telah menyiapkan tempat untuk kerja dan sejumlah pertemuan yang sudah terjadwal. Sekretariat Kadin di lantai 3 akan terus berjalan, termasuk kantor Kadin lainnya di dua lokasi terpisah.

“Fokus kita adalah pelaksanaan program kerja, dan kami telah menyerahkan tanggung jawab kepada beberapa Wakil Ketua Umum untuk mengatur dan melayani semua kebutuhan anggota serta urusan Kadin,” tambah Arsjad. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dalam menjaga stabilitas organisasi.

Terakhir, Arsjad menyesalkan perlakuan tidak menyenangkan yang dialami salah satu Staf Khususnya, yang dilempar dan dipukul saat mencoba membawa kontrak dari Kantor Kadin. “Ternyata pada saat diskusi, Staf Khusus kami dilempar dan dipukul,” tuturnya. Arsjad berharap kejadian seperti ini tidak terulang di masa mendatang dan mengedepankan dialog yang baik.