SinarHarapan.id – Menteri Perdagangan Budi Santoso bertemu dengan Ted Osius, CEO US-ASEAN Business Council (US-ABC), dan Duta Besar AS untuk Indonesia, Kamala Lakhdir, membahas penguatan kerja sama ASEAN-AS dalam keberlanjutan, konektivitas, dan ekonomi digital.
Mendag Budi menekankan pentingnya US-ABC sebagai platform dialog pemerintah-swasta, terutama dalam ekonomi digital, keamanan siber, kecerdasan buatan, dan tata kelola data.
“Kolaborasi ini dapat menciptakan peluang bisnis baru dan memperkuat pembangunan berkelanjutan di kawasan,” ujar Mendag Budi.
Baca Juga: Dubes Lakhdhir Sambut 50 Perusahaan AS di Jakarta
Poin Penting Kerja Sama. Antara lain, Keberlanjutan: ASEAN Power Grid (APG) dan strategi ekonomi sirkular serta netralitas karbon menjadi prioritas, mendorong energi hijau untuk masa depan berkelanjutan.
Kemudian, Konektivitas Rantai Pasok: ASEAN dan AS diminta memperkuat rantai pasok industri untuk meningkatkan daya saing dan ketahanan.
Juga, Ekonomi Digital: Lokakarya DEFA mendorong pasar digital terpadu dengan kebijakan perdagangan yang adil dan inovatif.
Sementara itu, program prioritas Indonesia, antara lain, penguatan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor. Serta UMKM Bisa Ekspor: Inovasi dan kesiapan UMKM menghadapi pasar global.
Pada 2023, total perdagangan ASEAN-AS mencapai USD 395,9 miliar, dengan AS sebagai mitra dagang terbesar kedua ASEAN. Ekspor utama ASEAN ke AS meliputi perangkat elektronik, mesin pengolah data, dan alat semikonduktor. Sementara impor ASEAN dari AS terutama turbojet, minyak petroleum, dan pesawat terbang.
Kolaborasi bertujuan memperkuat peran Indonesia dalam hubungan ASEAN-AS dan menciptakan dampak ekonomi yang signifikan.