SinarHarapan.id – Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, baru saja menghadiri Pertemuan Tahunan World Economic Forum (WEF) 2025 di Davos, Swiss. Ia menjadi panelis dalam diskusi tentang krisis Myanmar dan upaya menavigasi konflik di Asia-Pasifik.
Dalam panel bertema “Navigating Asia’s Hotspot” pada 23 Januari, sejumlah tokoh terkemuka turut hadir. Di antaranya, Presiden Timor-Leste, Ketua Parlemen Filipina, dan pimpinan Zurich Insurance Group Asia-Pasifik.
Menlu Sugiono menegaskan komitmen Indonesia terhadap kolaborasi, dengan menyatakan, “Indonesia mencari pendekatan konstruktif bersama tetangga, sekutu, dan komunitas global.”
Baca Juga: Menlu RI Bahas Kerja Sama dengan Menlu Arab Saudi di WEF
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia bertekad menjaga amanat konstitusi, melindungi kedaulatan, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sementara itu, Menlu Sugiono menyoroti keanggotaan Indonesia di BRICS, yang menjadi jembatan antara negara maju dan berkembang dalam forum multilateral.
Ia menambahkan, “Perdamaian dan stabilitas adalah prasyarat pertumbuhan, dan Indonesia terbuka untuk kemitraan yang mendukung prioritas nasional.”
Presiden Timor-Leste, Ramos Horta, memuji diplomasi Indonesia, terutama dukungannya terhadap keanggotaan Timor-Leste di ASEAN. Pimpinan Zurich Insurance Group mencatat peran konstruktif Indonesia dalam meredakan ketegangan kawasan.
Menlu Sugiono juga mengadakan pertemuan bilateral dengan pejabat dari Yaman, Austria, Finlandia, Arab Saudi, Tunisia, dan Palestina. Diskusi tersebut membahas kerja sama bilateral dan menyoroti isu Palestina. Aktivitasnya menunjukkan dedikasi Indonesia dalam mendorong perdamaian kawasan dan memperkuat kemitraan global.
Melalui inisiatif di WEF, Indonesia menegaskan perannya sebagai kekuatan penyeimbang di Asia-Pasifik. Kepemimpinan Menlu Sugiono menekankan visi diplomasi Indonesia yang berakar pada kolaborasi dan manfaat bersama.