SinarHarapan.id – Indeks utama Wall Street ditutup melorot pada akhir perdagangan Selasa (20/9/2022), menjelang pertemuan Federal Reserve yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 313,45 poin atau 1,01% ke 30.706,23, S&P 500 turun 43,96 poin atau 1,13% ke 3.855,93 dan Nasdaq Composite turun 109,97 poin atau 0,95% ke 11.425,05.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 9,90 miliar saham, dengan rata-rata 10,71 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir. 11 sektor utama S&P turun, dengan sektor real estat dan material yang sensitif terhadap ekonomi mengalami penurunan terbesar, masing-masing turun 2,6% dan 1,9%.
Indeks S&P 500 ditutup untuk sesi ketiga berturut-turut di bawah level 3.900, level yang dianggap oleh analis teknikal sebagai support kuat untuk indeks, karena prospek mengerikan minggu lalu dari perusahaan pengiriman FedEx Corp diulang, kali ini oleh produsen mobil Ford Motor Co. Indeks benchmark S&P 500 telah turun 19,1% sepanjang tahun ini karena investor khawatir langkah-langkah pengetatan kebijakan yang agresif oleh Fed dapat menyebabkan ekonomi AS mengalami resesi.
Penurunan harian terbesar sejak 2011 dialami Saham Ford yang turun hingga 12,3%, setelah menandai pukulan lebih besar dari perkiraan US$ 1 miliar dari inflasi dan mendorong pengiriman beberapa kendaraan ke kuartal keempat karena kekurangan suku cadang.
Diperkirakan Bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk ketiga kalinya berturut-turut pada akhir pertemuan kebijakannya pada hari Rabu, dengan pasar juga memperkirakan peluang 17% dari kenaikan 100 bps dan memprediksi tingkat terminal di 4,49 % pada Maret 2023. (Red)