Internasional

20 Tahun Tsunami 2004: UNESCO Serukan Komitmen Global

×

20 Tahun Tsunami 2004: UNESCO Serukan Komitmen Global

Sebarkan artikel ini

Dalam memperingati 20 tahun tragedi Tsunami Samudra Hindia 2004, UNESCO menggelar konferensi internasional di Banda Aceh pada 11–14 November 2024.

Konferensi Pers, UNESCO Global Tsunami Symposium. (Foto: UNESCO/AisyahAgusty)

SinarHarapan.id – Dalam memperingati 20 tahun tragedi Tsunami Samudra Hindia 2004, UNESCO menggelar konferensi internasional di Banda Aceh pada 11–14 November 2024.

Acara ini mengumpulkan para pakar tsunami global dan pembuat kebijakan untuk meninjau kemajuan sekaligus memperkuat kesiapsiagaan terhadap tsunami di seluruh dunia.

Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, menegaskan pentingnya langkah kolektif untuk memastikan komunitas pesisir siap menghadapi tsunami (Tsunami Ready Community).

“Kita telah membangun sistem peringatan dini yang lebih baik, tetapi masih banyak yang perlu dilakukan. Kami menyerukan kepada seluruh negara anggota untuk meningkatkan investasi dalam kesiapsiagaan tsunami,” ujar Azoulay.

Baca Juga: Institut Sokola Raih Penghargaan Literasi UNESCO Confucius

Konferensi ini menghasilkan Banda Aceh Statement, sebuah komitmen global untuk meningkatkan sistem mitigasi dan peringatan dini tsunami demi mencapai 100% komunitas siap tsunami pada tahun 2030.

Langkah ini penting mengingat lebih dari 700 juta orang tinggal di wilayah pesisir yang rawan tsunami.

Konferensi mengapresiasi beberapa capaian penting. Termasuk pengakuan resmi terhadap 12 komunitas di Indonesia dan 26 komunitas di India sebagai Tsunami Ready.

Acara juga menyelenggarakan simulasi tsunami di dua desa pesisir dekat Banda Aceh untuk menguji efektivitas pelatihan kesiapsiagaan.

Sistem Peringatan dan Mitigasi Tsunami Samudra Hindia (IOTWMS) dari UNESCO menjadi pilar utama mendeteksi serta merespons tsunami besar.

Sistem melibatkan puluhan ribu seismometer, sekitar 1.200 stasiun pengukur tinggi air laut, pelampung laut dalam, serta jaringan kabel bawah laut.

“Dengan infrastruktur pemantauan yang canggih, peringatan dini dapat tepat waktu, sehingga menyelamatkan ribuan nyawa,” kata pakar dalam konferensi tersebut.

UNESCO berharap negara-negara di dunia terus meningkatkan kolaborasi, investasi, dan inovasi dalam menghadapi ancaman tsunami yang masih mengintai.