Internasional

Indonesia Serukan Aksi Nyata Atasi Ancaman Kenaikan Air Laut Dunia

×

Indonesia Serukan Aksi Nyata Atasi Ancaman Kenaikan Air Laut Dunia

Sebarkan artikel ini

SinarHarapan.id – Indonesia mendesak seluruh negara di dunia untuk melakukan aksi nyata guna mencegah kenaikan air laut.  Seruan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalan Breakfast Summit Addressing the Existential Threats Posed By Sea-Level Rise di New York, Amerika Serikat (21/9).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyerukan negara-negara untuk bersatu menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh kenaikan permukaan air laut.

“Ancaman ini nyata dan dekat sekali, dan sudah berdampak bagi negara-negara pulau dan kepulauan. Meski jika pemanasan global dibatasi hingga 1,5 derajat Celcius, tidak akan bisa menahan naiknya permukaan air laut,” kata Menlu Retno.

Tiga aksi nyata yang harus dilakukan seluruh negara di dunia antara lain,

Pertama, upaya pencegahan dan mitigasi.

“Ini harus jadi aksi pertama dan utama dalam mencegah terus naiknya permukaan laut,” kata Menlu RI.

Menlu Retno mengajak negara-negara dapat memenuhi komitmen globalnya untuk mengurangi emisi dan memperlambat perubahan iklim.

Kedua, upaya adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.

Retno menyampaikan sangat penting untuk memastikan negara-negara pantai dan para nelayan memiliki ketahanan dalam menghadapi dampak perubahan iklim ini, khususnya dalam rangka melindungi kehidupan mereka.

“Indonesia siap berkolaborasi untuk melakukan berbagai upaya adaptasi khususnya dalam bidang pembiayaan inovatif (innovative financing), pengembangan kapasitas dan bantuan teknis,” tambahnya.

Ketiga, menjaga keutuhan wilayah negara.

Retno sampaikan bahwa jika tidak ditangani dengan baik, maka isu kenaikan permukaan laut ini dapat berdampak juga pada isu dieliminasi perbatasan maritim. Bahkan, di masa yang akan datang, isu ini dapat menciptakan ketidakpastian dan konflik.

“Karena itu, kita perlu terus mendorong digunakannya pendekatan hukum internasional untuk menjaga kedaulatan negara, menjaga hak-hak dan mata pencaharian,” tambahnya.

Dalam pertemuan ini, Menlu Retno mengajak negara-negara pulau dan kepulauan menyuarakan kepentingannya dan menunjukkan keberadaan mereka kepada dunia. Menlu menyampaikan rencana Indonesia yang akan menyelenggarakan Pertemuan High-Level Meeting of the Archipelagic and Island States Forum pada  11 Oktober 2023 di Bali.

Breakfast Summit diselenggarakan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB oleh Presiden General Assembly, Perdana Menteri Tuvalu, Presiden Republik Palau, Presiden Republik Kepulauan Marshall, dan Pusat Mobilitas Iklim Global PBB. Breakfast Summit bertujuan untuk menggalang komitmen politik, mobilisasi sumber daya, dan tindakan nyata dalam mendukung Negara-negara Kepulauan Kecil Berkembang Pasifik (SIDS) untuk memperkuat aksi iklim dan memitigasi dampak perubahan iklim.

Tema pertemuan kali ini membahas upaya global dalam mengatasi ancaman kenaikan permukaan air laut yang terus meningkat.

(Sumber: Kemlu RI)

Network

SinarHarapan.id – Indonesia terus menunjukkan komitmen terhadap perjuangan Palestina dengan mengajukan resolusi di Majelis Umum PBB. Resolusi bertajuk “Demand…