SinarHarapan.id, Jakarta – Lembaga Penelitian Masyarakat Milenial (LPMM) kembali melakukan survei dengan penelitian ‘Preferensi Generasi Z & Milenial Terhadap Parpol & Tokoh Tokoh Calon Presiden di Pemilu 2024’.
Jumlah pemilih dari generasi Z (centenial) dan Y (milenial) diperkirakan bakal mendominasi komposisi pemilih pemilu serentak 2024. Hal tersebut mengingat besarnya komposisi pemilih dalam kelompok usia ini.
Koordinator Survei LPMM, Andrey Santoso mengatakan berdasarkan Survei Penduduk BPS 2020, jumlah gen Z yang ada saat ini mencapai 74,93 juta jiwa, disusul dengan milenial 69,38 juta jiwa.
Dengan jumlah itu, gen Z diperkirakan menjadi kelompok pemilih terbesar yang akan mendominasi dalam Pemilu 2024. Sehingga dukungan suara generasi Z dan generasi Y akan menjadi faktor penting kemenangan pada Pemilu 2024.
“Sangatlah menarik dilakukan kajian melalui penelitian untuk mengetahui arah suara dan prilaku gen Z & Y dalam perhelatan pemilu 2024,” ujar Andrey Santoso, Minggu (13/11/2022) dalam keterangan tertulisnya.
Hasil penelitian pada hasil penelitian survei menunjukkan bahwa 81,7 persen generasi Z & Y mengakses berita terkait politik melalui media sosial. Sehingga partai atau tokoh politik dengan penguasaan konten media sosial yang baik berpotensi untuk menang. Sedangkan Generasi Z & Y yang mengakses berita politik melalui media mainstream sebanyak 18,3 persen.
“Mayoritas Gen Z & Y (88,3 persen) juga merasa Pemilu 2024 harus menjadi pemilu yang penuh dengan debat visi dan misi yang lebih bermutu dibandingkan isu politik identitas,” terang Andrey Santoso.
Kemudian 34,2 persen Gen Z menyatakan bahwa film dan serial TV adalah kategori berita yang paling banyak mereka tonton. Sedangkan perkembangan sosial-politik berada di urutan kedua yaitu sebanyak 30,4 persen, dan sebanyak 35,4 persen Gen Z mencari berita perkembangan teknologi digital.
Lalu mayoritas Gen Z sebanyak 64,2 persen dengan melalui media sosial mengendus, menganalisis, dan menganjurkan sebuah perlawanan terhadap situasi politik yang mereka anggap sedang bermasalah. Sedangkan Gen Y atau milenial kalah besar oleh Gen Z dalam mengakses situasi politik di Medsos, walaupun mayoritas di Gen Y yaitu sebanyak 57,7 persen
Kemudian, tokoh politik atau pejabat negara yang paling diikuti pemberitaannya dan dianalisa di Medsos oleh Gen Z & Y di Media Sosial, di urutan pertama Ganjar Pranowo, kedua Anies Baswedan dan urutan ketiga oleh Prabowo Subianto. Nama lainnya adapula Puan Maharani, Agus Harimurti Yudhoyono, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil dan Airlangga Hartarto.
“Generasi Z memiliki pengetahuan finansial yang baik. Gen Z memiliki orientasi finansial yang jelas dengan pembekalan diri dengan pengetahuan finansial sejak kecil. Gen Z juga menyadari pentingnya menabung dan investasi di masa yang akan datang,” terang Audrey Santoso.
Mayoritas Gen Z (76,2 persen) menginginkan Presiden mendatang mengerti persoalan finansial dan perekonomian. Kemudian karakteristik Capres yang bebas korupsi menjadi acuan utama generasi Z dan Y dengan angka 54,3 persen.
Sementara sebanyak 10,2 persen Presiden merakyat, dan sebanyak 4,4 persen menginginkan Presiden yang seagama dengan Gen Y dan selebihnya tidak memberikan jawaban
Dari hasil survei elektabilitas Capres, Survei LPMM menemukan sebanyak 19,1 persen Generasi Z & Y menjatuhkan pilihan pada Airlangga Hartarto karena sebagai sosok memiliki karateristik, kemampuan dan pengalaman yang diinginkan.
Diurutan kedua Ganjar Pranowo yang dipilih sebanyak 13,2 persen, diurutan ketiga Prabowo Subianto 9,2 persen, Gatot Nurmantyo 6,4 persen, Andika Perkasa 6,2 persen, Erick Thohir dipilih sebanyak 5,2 persen, Anies Baswedan 4,1 persen, Muhaimin Iskandar 3,3 persen, Ridwan Kamil 3,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,9 persen, Puan Maharani 2,8 persen, Sandiaga Uno 1,3 persen, dan responden belum memberi jawaban sebesar 23,1 persen
Apabila pemilihan presiden diadakan saat ini Airlangga Hartarto mendapatkan suara sebanyak 23,4 persen, Ganjar Pranowo 17,2 persen, Prabowo Subianto 14,7 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 8,2 persen, Anies Baswedan 5,1 persen, Puan Maharani 4,3 persen, Muhaimin Iskandar 2,8 persen, dan yang belum menjawab sebanyak 24,3 persen.
Dari hasil elektabilitas Parpol, sebanyak 13,2 persen memilih partai Golkar, PDI Perjuangan 11,8 persen, Gerindra 11,7 persen, PKS 6,7 persen, Demokrat 5,4 persen, PKB 4,2 persen, Nasdem 3,1 persen, PAN 2,8 persen, PPP 2,4 persen, parpol lainnya 2,9 persen, dan 34,8 persen memilih belum menjawab.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komaruddin menilai munculnya survei dari Lembaga Penelitian Masyarakat Milenial (LPM) terkait pemilih dari generasi Z (centenial) dan Y (milenial) yang lebih memilih Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto sebagai Presiden di Pemilu 2024.
Hal tersebut kata dia membuktikan sosok Airlangga merupakan tokoh yang di inginkan pemilih generasi Z dan generasi Y.
“Itu bukti Airlangga Hartarto di inginkan generasi centenial (Z) dan generasi Milenial (Y) sebagai calon presiden 2024, maka peluang ini harus dijaga,” kata Ujang.
Ujang menjelaskan bahwa kerja keras tim Airlangga Hartarto di Partai Golkar juga menjadi faktor utama untuk menggaet pemilih generasi Z dan generasi Y.
“Kerja keras tim Airlangga Hartarto di Golkar jadi faktor utama untuk menggaet pemilih generasi Z dan generasi Y,” terangnya.
Menurut dia, Airlangga Hartarto miliki elektabilitas yang tinggi, dan sosok Airlangga menjadi daya tarik generasi milenial untuk mendukung Airlangga sebagai calon presiden.
“Ya elektabilitas yang tinggi dan sosok Airlangga menjadi saya tarik generasi milenial untuk mendukung Airlangga capres 2024,” ucapnya. Airlangga disebutkan Ujang juga dianggap mampu membawa perubahan bagi generasi milenial khususnya dalam perekonomian.
Responden dalam penelitian ini adalah generasi muda milenial dan generasi Z yang memiliki hak memilih pada Pemilu 2024. Pengumpulan data dilakukan pada 21 Oktober – 3 November 2022 terhadap 2.181 responden tersebar di 34 provinsi dengan margin of error kurang lebih 2,23 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.(Stevani Elisabeth)