SinarHarapan.id-Pencegahan stunting bagi ibu hamil amat penting untuk pencegahan sejak dini sebelum nantinya terlambat dan berakibat pada gangguan kesehatan dan pertumbuhan.
Pelbagai usaha kerap dilakukan belakangan ini dari pelbagai pihak, termasuk salah satunya dari Anggota Komisi IX DPR RI, DR Hj Dewi Aryani MSi.
Dewi Aryani mensosialisasikan pentingnya menjaga keterpenuhan gizi yang baik bagi ibu hamil untuk mencegah stunting.
Selain sosialisasi, Ia juga memberikan bantuan kepada kepala desa berupa puluhan bibit buah di Balai Desa Rancawiru, Kec. Pangkah, Kab. Tegal, baru-baru ini.
“Saya mendukung pemerintah dalam menurunkan dan mencegah angka stunting. Kita keroyok bersama, makanya yang saya mengundang ibu-ibu PKK, Kader Posyadnu, Kader Pendamping Keluarga. Mereka harus mendapatkan informasi yang benar dan paling duluan. Makanya dalam sosialisasi ini saya bersama mitra, seperti BKKBN dan Pemda Kab. Tegal,” katanya di depan hadirin dan para Kades.
Menurut Dewi, peran Kades sangat vital dalam menyukseskan program penurunan stunting.
Oleh karenannya bantuan kepada perangkat desa berupa bibit tanaman buah dimaksudkan untuk mendukung kebutuhan gizi melalui buah yang dihasilkan.
“Maka saya bantu dengan oyak-oyak para Kades karena ini tanggung jawab bersama. Kades yang dicintai rakyat berarti progamnya jalan. Bantuan saya kepada Pemkab berupa bibit yang tingginya dua meter ini dapat berbuah jika ditanam dan dirawat dengan baik. Nah kedepan buah-buah ini yang ikut mendukung gizi ibu hamil di desa. Ini konsep saya membangun masa depan anti stunting,” sebut politisi senayan dari PDI Perjuangan itu.
Tak lupa Dewi juga berpesan agar tim pendamping keluarga lebih optimal dalam mendampingi keluarga risiko tinggi.
Ke depan, Ia akan menyiapkan tim khusus untuk membuat masakan dan makanan pendamping ibu hamil, menyusui dan balita.
Kegiatan pelatihan itu rencananya akan dilakukan di setiap Kecamatan dengan mengundang tim pendamping keluarga.
“Kita undang ahlinya untuk praktek membuat makanan yang bergizi dengan bahan murah dapat didapat disekitar dan mengandung gizi baik untuk ibu hamil, menyusui dan balita. Semaksimal mungkin kita berikan yang terbaik untuk masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Dalduk KS OPD KB, Kabupaten Tegal dokter Bening Priambudi MM menyebutkan,“Kalau tumbuh itu terkait ukuran tubuh misal tambah tinggi atau besar. Nah kalau kembang soal keterampilan dan kecerdasan, sehingga tidak hanya badan kecil tapi juga ketrampilan dan kecerdasan akan kurang baik anak stunting. Penyebabnya tak lain karena kekurangan gizi, penyakit kronis, kurang stimulus psiko-sosial,” sebutnya.
Bening menambahkan jika stunting itu paling ideal dicegah karena jika anak sudah masuk kateogri stunting untuk kembali normal susah.
Kalau sudah stunting susah minta ampun untuk normal. Beda kalau masih didalam kandungan makanya pencegahan lebih baik. Ayo kita cegah,” serunya.
Narasumber lain yang hadir dalam sosialisasi penurunan angka stunting di Balai Desa Rancawiru ini yakni Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jateng drg. Widwiono, MKes yang mengapresiasi perhatian dari anggota Komisi IX DPR RI, Dewi Aryani.
Upaya ini membantunya menyadarkan masyarakat pentingnya menjaga pola hidup sehat dan gizi tercukupi bagi ibu hamil, menyusui dan balita
“Sosialisasi penanganan stunting memang sangat penting. Ini merupapkan program pemerintah yang mesti disukseskan bersama. Kami BKKBN menjadi garda terdepan dengan pemerintah daerah menekan angka stunting,”sebutnya.
Pemberian puluhan bibit buah bagi desa di Kab. Tegal juga dianggapnya cara cerdas memerangi stunting melalui pemenuhan gizi lewat buah yang ditanam.
“Selanjutnya tentang penentu anggaran pengentasan stunting juga dilakukan Komisi IX DPR RI melalui BKKBN sebagai Mitra. Beliau memberikan dana pendapingan dan kegiatan operasional percepatan penurunan stunting,” pungkas Widwiono.