SinarHarapan.id – Amerika Serikat dan Indonesia menggelar dialog keamanan, Indonesia-United States Security Dialogue (IUSSD) ke-21 pada 5 Mei di Jakarta. Ketua delegasi Dr. Andrew Byers, Deputi Asisten Menteri Pertahanan untuk Asia Selatan dan Asia Tenggara dari Kantor Menteri Pertahanan. Juga, Mayor Jenderal Ujang Darwis, Direktur Jenderal Strategi Pertahanan (Dirjen Strahan).
Dalam dialog keamanan, kedua belah pihak meninjau kekuatan dan keberhasilan hubungan pertahanan Indonesia-Amerika Serikat, menyampaikan informasi terbaru terkait aktivitas kerja sama, dan membahas peluang nyata untuk memperkuat kemitraan.
Baca Juga: USA in JKT, Perayaan 75 Tahun Indonesia-Amerika
“Indonesia dan Amerika Serikat memiliki visi bersama tentang kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” ujar Juru Bicara Kedutaan Besar AS Jamie Ravetz.
“Kami merasa bangga menjadi mitra pertahanan terbesar Indonesia dan menantikan perluasan lebih lanjut dalam hubungan pertahanan.”
Kemitraan Strategis Komprehensif (CSP) Indonesia-AS mencerminkan komitmen bilateral untuk membuat kedua negara, dan kawasan yang lebih luas, menjadi lebih aman, lebih kuat, dan lebih sejahtera.
Amerika Serikat menantikan penguatan kerja sama berdasarkan Defense Cooperation Arrangement 2023 untuk meningkatkan keamanan bersama di bidang-bidang yang baru. Seperti, luar angkasa dan dunia siber. Serta berkomitmen untuk terus meningkatkan interoperabilitas, termasuk melalui latihan gabungan multinasional tahunan Super Garuda Shield.
Pertemuan 2 +2
Pada dialog keamanan pejabat senior 2 +2 pada 2023, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama pertahanan. Yaitu, mencakup keamanan maritim, kedokteran militer, pemeliharaan perdamaian, pendidikan militer, serta latihan bersama.
Mereka juga membahas pentingnya IPEF, keamanan rantai pasok, infrastruktur ramah lingkungan, dan transisi energi bersih. Selain itu, dibahas kerja sama di bidang mineral penting, keamanan siber, semikonduktor, JETP, dan reaktor modular kecil.