SinarHarapan.id – Kamar Dagang dan Industri Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kamar
Dagang dan Produksi Santo Domingo (Cámara de Comercio y Producción de Santo Domingo).
Upacara penandatanganan yang berlangsung hari ini di Santo Domingo, Republik Dominikana, difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Havana.
“Acara ini menandai tonggak penting dalam memperkuat hubungan perdagangan dan investasi bilateral antara Indonesia dan Republik Dominikana, bertepatan dengan peringatan 13 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara yang dimulai pada 20 September 2011,” kata Dubes RI untuk Republik Dominikana yang dirangkap dari Havana, Kuba, Nana Yuliana.
Mewakili KADIN Indonesia dalam penandatanganan ini adalah Prasetyo Singgih, yang memimpin delegasi Indonesia. Prasetyo, Ketua Komite untuk Amerika Tengah, Kuba, dan CARICOM memimpin roadshow bisnis di Amerika Tengah dan Karibia, termasuk partisipasi
dalam Forum Bisnis INA-LAC di Lima, Peru, pertengahan September ini.
Adapun Kamar Dagang dan Produksi Santo Domingo dipimpin Presidennya, Lucile Houellemont.
MoU ini menegaskan komitmen kedua organisasi untuk mendorong kerja sama yang lebih erat antara komunitas bisnis mereka masing-masing, dengan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kerjasama ekonomi.
Kedua pihak telah sepakat untuk mendorong dan memfasilitasi guna mempromosikan dan mengembangkan pertukaran ini, sambil selalu
mematuhi perjanjian, nota kesepahaman, dan traktat yang ada antara negara negara masing-masing.
Untuk mendukung kolaborasi ini lebih lanjut, kedua kamar akan secara aktif mencari peluang tambahan untuk mempromosikan dan mengembangkan pertukaran komersial.
“Ini akan melibatkan penelitian pasar dan publikasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi kemungkinan dan strategi baru untuk memanfaatkannya,” kata Dubes Nana.
Selain itu, kedua pihak berkomitmen untuk memberikan dukungan yang diperlukan bagi anggota mereka yang berpartisipasi dalam pameran dagang yang diselenggarakan di Indonesia dan Republik Dominikana.
Aspek penting lainnya dari MoU ini adalah pertukaran informasi tentang peluang bisnis kedua negara.
Kemitraan ini didasari oleh hubungan perdagangan yang kuat antara Indonesia dan Republik Dominikana. Pada 2023, total volume perdagangan antara kedua negara mencapai USD 182,7 juta, dengan Indonesia menikmati surplus sebesar USD 115,3 juta.
Ekspor utama Indonesia ke Republik Dominikana pada tahun 2022 meliputi produk tembakau (USD 41.497 ribu), kertas dan karton (USD 26.272 ribu), dan ikan serta krustasea (USD 5.090 ribu).
Adapun impor Indonesia dari Republik Dominikana terdiri dari kakao (USD 8.762 ribu), produk tembakau (USD 4.265 ribu), dan instrumen optik serta peralatan medis (USD 2.427 ribu).
Duta Besar Indonesia untuk Kuba, Nana Yuliana telah memfasilitasi penandatanganan MoU ini, menekankan signifikansi dari perjanjian ini. MoU ini mencerminkan hubungan ekonomi yang semakin meningkat antara Indonesia dan Republik Dominikana, yang dibangun di atas fondasi kuat dari 13 tahun hubungan diplomatik.
Kedutaan Besar RI di Havana berkomitmen untuk mendukung realisasi kemitraan ini, yang menjanjikan manfaat substansial bagi kedua negara.
Seiring dengan semakin meningkatnya perdagangan kedua negara, minat dalam pertukaran budaya dan masyarakat juga meningkat. Terutama, perjalanan dan pariwisata antara kedua negara telah mengalami kenaikan signifikan, dengan jumlah pengunjung dari Republik
Dominikana ke Indonesia meningkat 31% pada 2022-2023.
Tren ini menunjukkan minat dan koneksi yang berkembang antara rakyat kedua negara.
Prasetyo Singgih menyatakan pentingnya peran MoU ini, dan mencatat bahwa perjanjian ini tidak hanya memperkuat hubungan ekonomi tetapi juga meningkatkan kehadiran pebisnis Indonesia di wilayah Karibia.
Ini membuka jalan bagi peluang baru di wilayah Amerika Tengah dan Karibia, walapun beberapa tantangan masih nampak, khususnya mahalnya logistik karena jauhnya jarak secara geografis, dan perbedaan waktu di kedua wilayah regional.
Lucile Houellemont, Presiden Kamar Dagang dan Produksi Santo Domingo, menyampaikan antusiasmenya terhadap kolaborasi ini, dan menekankan bahwa MoU ini merupakan kemajuan signifikan dalam hubungan ekonomi antara kedua negara. Ia menyoroti keinginan organisasinya untuk bekerja sama dengan pengusaha Indonesia untuk menjajaki peluang bisnis baru dan memperkuat kemitraan antara kedua negara.
Kedutaan Besar Indonesia di Havana akan terus memantau dan mendukung kemitraan ini,
memastikan bahwa tujuan MoU terwujud dan kedua negara dapat memetik manfaat dari kerja
sama yang ditingkatkan ini, serta membangun lebih dari satu dekade hubungan bilateral yang
sukses. (nat)
(Sumber: KBRI Havana)