Internasional

Wamenlu Tata di UN ESCAP: Asia Pasifik Harus Bergerak Bersama

×

Wamenlu Tata di UN ESCAP: Asia Pasifik Harus Bergerak Bersama

Sebarkan artikel ini

Pemerintah Indonesia menegaskan komitmen penuhnya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) secara tepat waktu

Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha C. Nasir, atau yang akrab disapa Wamenlu Tata, dalam Sidang Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (UN ESCAP) ke-81 di Bangkok, Thailand, pada Senin (21/4).

SinarHarapan.id – Pemerintah Indonesia menegaskan komitmen penuhnya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) secara tepat waktu. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha C. Nasir, atau yang akrab di sapa Wamenlu Tata, dalam Sidang Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (UN ESCAP) ke-81 di Bangkok, Thailand, pada Senin (21/4).

“Indonesia berkomitmen penuh untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tepat waktu,” tegas Arrmanatha dalam forum yang mengangkat tema “Regional Cooperation for Resilient and Sustainable Urban Development in Asia and the Pacific.”

Kolaborasi Kawasan untuk SDGs

Dalam pidatonya, Arrmanatha menyampaikan pentingnya persatuan dan kolaborasi kawasan Asia Pasifik untuk menciptakan perdamaian dan mempercepat pencapaian SDGs. Ia menggarisbawahi tiga langkah utama yang perlu segera diambil:

Baca Juga: Bertemu PBB, Wamenlu RI Bahas Makan Bergizi Gratis

Pertama, memperkuat multilateralisme
Wamenlu Tata menekankan pentingnya komitmen negara-negara Asia Pasifik untuk menegakkan multilateralisme dan mematuhi hukum internasional serta Piagam PBB. Ia juga menyerukan reformasi sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa agar lebih efisien, representatif, dan responsif terhadap suara Global South.

Kedua, aksi nyata untuk SDGs
Indonesia telah mencapai 61,4 persen dari target SDGs, melampaui rata-rata global. Capaian ini didukung integrasi SDGs dalam perencanaan nasional dan pelibatan Badan Pemeriksa Keuangan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pembangunan.

Indonesia juga bekerja sama dengan ESCAP dan sejumlah negara melalui peer-learning exchanges, termasuk dengan Filipina, untuk penguatan proses Voluntary National Reviews (VNR). Wamenlu Tata mendorong ESCAP memperluas program serupa ke negara-negara lain di kawasan.

Ketiga, inovasi pembiayaan pembangunan
Menanggapi menyempitnya ruang fiskal dan berkurangnya bantuan pembangunan, terutama di negara-negara kecil kepulauan di Pasifik, Wamenlu Tata menyerukan eksplorasi instrumen-instrumen pembiayaan inovatif.

Ini termasuk obligasi SDGs, blended finance, dan penguatan Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular.

“Kerja sama ini harus ditingkatkan secara nyata untuk membantu negara-negara Pasifik yang rentan terhadap perubahan iklim dan tantangan ekonomi,” tambahnya.

Pertemuan Bilateral

Di sela-sela sidang, Arrmanatha melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Eksekutif UN ESCAP, Armida Salsiah Alisjahbana. Keduanya membahas kolaborasi strategis untuk mendukung prioritas pembangunan Indonesia, termasuk ketahanan pangan, energi, dan reformasi sistem multilateral.

Selain itu, Arrmanatha juga bertemu dengan Menteri Perencanaan Nasional dan Koordinasi Pembangunan Kepulauan Solomon, Hon. Rexson Ramofafia. Kedua pihak sepakat memperkuat kerja sama ekonomi dan mendukung kemitraan pembangunan kawasan Pasifik.

Komitmen Berkelanjutan

Indonesia, menurut Arrmanatha, akan terus mendukung kerja ESCAP dalam menjembatani kebijakan nasional dengan agenda pembangunan global, serta menjadi platform kolaborasi dan reformasi kawasan.

“Indonesia tetap berkomitmen mendukung kerja ESCAP dengan semangat multilateralisme baru,” tutupnya.