Nasional

Bawaslu dan Media Bahas Evaluasi Pilkada 2024

×

Bawaslu dan Media Bahas Evaluasi Pilkada 2024

Sebarkan artikel ini

Dalam forum diskusi bersama media Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty, menekankan pentingnya refleksi bersama evaluasi pilkada dari berbagai perspektif.

SinarHarapan.id – Dalam forum diskusi bersama media Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty, menekankan pentingnya refleksi bersama evaluasi pilkada dari berbagai perspektif.

Diskusi ini bertujuan menilai efektivitas pengawasan pilkada oleh Bawaslu sekaligus mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan proses tersebut.

Hal ini disampaikan Lolly saat membuka diskusi media bertema: Evaluasi Pengawasan Pemilihan Serentak Tahun 2024, di Kepulauan Bintan, Selasa (3/12/2024).

Lolly menggarisbawahi bahwa media memiliki peran strategis dalam memberikan masukan yang konstruktif terkait pengawasan pilkada.

Ia menegaskan, perspektif media sangat penting untuk memastikan laporan pengawasan Bawaslu menjadi lebih transparan dan terarah.

“Apakah pengawasan Bawaslu sudah efektif? Media adalah mitra penting untuk menjawab pertanyaan tersebut,” ujar Lolly.

Data menunjukkan dari 180 rekomendasi PSU oleh Bawaslu, 26 tidak dilaksanakan karena perbedaan pandangan dengan KPU.

Sebanyak 123 rekomendasi PSU dilaksanakan, sementara 26 lainnya masih menunggu respons lebih lanjut dari KPU.

Penurunan jumlah PSU di Sulawesi Selatan dan Papua menjadi indikasi keberhasilan pencegahan pelanggaran dalam pilkada.

Menurut Lolly, koordinasi Bawaslu dengan KPU serta pihak pemantau pemilu memainkan peran penting dalam menekan pelanggaran.

Pelanggaran pemilu tetap terjadi, tercatat 1.500 kasus hingga 1 Desember 2024, namun upaya penindakan juga terus dilakukan.

 

Kasus surat suara dempet di Cianjur menjadi contoh keberhasilan pencegahan melalui penanganan cepat dan efektif.

Kolaborasi antara Bawaslu, KPU, dan pemantau menjadi kunci utama keberhasilan pengawasan pemilu ke depan.

Media gathering ini bertujuan menyamakan cara pandang semua pihak untuk menyempurnakan pengawasan pilkada mendatang.

“Terima kasih untuk kontribusi media yang kritis dan konstruktif terhadap proses pengawasan pilkada,” ujar Lolly.

Ia mengakui sering kali tidak merespons langsung berita karena menjaga kehati-hatian dalam menyampaikan pendapat kelembagaan.

Forum ini diharapkan menjadi momentum memperkuat kerja sama antara Bawaslu, media, dan pihak terkait lainnya.

Bawaslu berkomitmen memperbaiki mekanisme pengawasan berdasarkan evaluasi bersama demi penyelenggaraan pilkada yang lebih baik.

Refleksi bersama ini mencakup penguatan hal-hal yang sudah baik dan pengabaian praktik yang tidak efektif.

Pilkada 2024 dianggap sukses, bukan karena nihil pelanggaran, melainkan berkat kerja sama dan mitigasi pelanggaran sejak dini.

Media gathering ini menegaskan kembali komitmen Bawaslu untuk menyerap masukan demi mewujudkan pengawasan yang lebih profesional.