SinarHarapan.id – Kawasan Amerika Latin dan Karibia potensial untuk menjadi mitra Indonesia yang sedang fokus untuk mengembangkan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Kawasan tersebut terkenal sangat kaya sumber daya alam, terutama mineral-mineral kritis yang sangat dibutuhkan untuk mengembangkan kendaraan listrik.
“Kawasan Amerika Latin dan Karibia sangat resource rich, terutama untuk migas, mineral, dan critical minerals, yang sangat dibutuhkan ketika kita ingin develop electric vehicle,” kata Shinta Kamdani, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dalam media gathering Indonesia-Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Forum di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Senin (18/9)
Shinta menyatakan potensi tersebut sudah banyak diketahui negara-negara lain di seluruh dunia, termasuk China dan Uni Eropa.
“EU sendiri menciptakan Forum EU-Latin American Convention on Raw Materials karena kepentingan mereka akan sumber daya ini,” kata Shinta yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
Shinta mengungkapkan dalam hal kendaraan listrik, beberapa negara di kawasan Amerika Latin seperti Chile, Peru dan Argentina memiliki potensi besar untuk menjadi rekanan Indonesia dalam hal penguatan EV supply dan production chain di Indonesia.
“Mengimpor mineral, dari beberapa negara ini untuk supply produksi EV di Indonesia, karena mereka punya resources-nya tetapi tidak punya factory-nya,” kata Shinta.
“Jadi ini kunci yang bisa kita ambil, karena production-nya itu kekuatan kita, kondisi ini juga dapat menguntungkan Indonesia dalam memposisikan diri sebagai EV manufaktur global, dalam hal penghematan penggunaan cadangan mineral kritis, sehingga Indonesia bisa ekspor cadangan SDA di dalam negeri secara lebih prudent, dan lebih environmental friendly, dan lebih long lasting,” kata Shinta.
Dalam rangka memperluas peluang bisnis di pasar Amerika Latin yang terus berkembang, Kementerian Luar Negeri RI akan kembali menyelenggarakan Indonesia-Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Forum pada 16-17 Oktober 2023 di Ritz Carlton Hotel Mega Kuningan, Jakarta.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk terus menerobos pasar non-tradisional Amerika Latin dan Karibia yang dipantau memiliki potensi besar yang perlu terus dioptimalkan.
Kegiatan tersebut juga diharapkan akan membuka pintu lebih lebar bagi pelaku usaha di Tanah Air untuk menjajaki peluang bisnis di wilayah Amerika Latin dan Karibia.
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Umar Hadi menyatakan INA-LAC Business Forum yang telah berlangsung sejak 2019 makin diminati para pengusaha Indonesia maupun kawasan Amerika Latin dan Karibia.
Pada 2022, INA-LAC Business Forum memfasilitasi lebih dari 100 pertemuan bisnis dengan kontrak bisnis mencapai US$ 179 di berbagai sektor, mulai dari manufaktur, pertambangan, pertanian hingga properti. Lonjakan ekspor Indonesia ke pasar Amerika Latin dan Karibia meningkat hingga 16,5 persen pada tahun lalu.
Kali ini, Dirjen Umar Hadi menargetkan sedikitnya 100 pengusaha Amerika Latin dan Karibia yang akan hadir dalam INA-LAC Business Forum 2023.
Bertema “Forging an Effective Partnership”, INA-LAC Business Forum 2023 fokus pada tiga sektor. Yaitu sektor farmasi dan alat kesehatan, suku cadang kendaraan bermotor, serta perabotan atau furnitur.
Ketiga sektor ini memiliki pangsa pasar yang sangat besar di Amerika Latin dan Karibia. Pemerintah menganggap bahwa dengan mempertajam fokus pada sektor-sektor ini, kesempatan bisnis Indonesia di wilayah tersebut akan semakin terbuka lebar.
Menurut Umar Hadi, INA-LAC Business Forum adalah jawaban atas isu konektivitas di tengah tantangan jarak yang jauh antara Indonesia dan Amerika Latin serta Karibia. Amerika Latin merupakan peluang besar yang harus dimanfaatkan eksportir Indonesia.
“INA-LAC Business Forum merupakan jawaban dari instruksi Presiden Jokowi agar kita terus membuat terobosan baru dalam memperluas akses pasar di luar negeri, guna mendongkrak ekspor produk-produk unggulan Indonesia,” kata Dirjen Umar Hadi.
Selama lima tahun terakhir, total perdagangan antara Indonesia dan Amerika Latin serta Karibia meningkat sebesar 8,9 persen.
Pada 2022, nilai perdagangan mencapai US$ 11,16 miliar. Terutama, ekspor Indonesia ke pasar Amerika Latin dan Karibia meningkat hingga 16,5 persen pada tahun lalu. Dengan adanya INA-LAC Business Forum 2023, diharapkan kerja sama antar kedua kawasan akan semakin meningkat, membawa manfaat ekonomi yang lebih besar bagi Indonesia dan negara-negara mitra di Amerika Latin dan Karibia.