SinarHarapan.id – Jonathan Wijono mempertahankan posisinya sebagai pegolf profesional terbaik Indonesia menuju putaran final BNI Ciputra Golfpreneur Tournament 2024 di Damai Indah Golf BSD Course.
Meski terpaksa bermain over untuk pertama kalinya dengan 1-over 73, pegolf asal Surabaya ini berniat kembali meramaikan persaingan untuk mencatatkan finis terbaiknya pada turnamen Asian Development Tour ini.
Tak seperti dua putaran terdahulu, untuk pertama kalinya pada pekan ini pegolf yang akrab disapa Jowi ini tak kunjung menorehkan birdie selama 17 hole yang ia mainkan. Ia malah harus mendapatkan bogey di hole 11 dan 16.
”Sebenarnya, secara keseluruhan pukulan saya oke. Pukulan approach saya hari ini lagi tajam dan itu yang membuat saya merasa senang hari ini. Cuma setelah ini saya akan latihan putting lagi karena tadi banyak putt yang meleset di atas green,” tutur Jonathan.
Dalam kondisi 2-over setelah bogey di hole 16, Jonathan masih mampu mengamankan par di hole berikutnya, sebelum akhirnya bermain konservatif di hole 18 untuk kemudian menciptakan birdie untuk menutup putaran ketiga dengan skor 73. Skor total 6-under 210 itu membuatnya kini duduk di peringkat T20.
”Pukulan pertama saya di sana benar-benar solid, sisanya kurang lebih 185 meter ke pin. Cuma karena posisi pin lumayan sulit, saya tidak mau agresif di sana. Jadi, saya membidik ke tengah green dan melakukan dua putt,” jelasnya. ”Menurut saya birdie itu memberi momentum untuk putaran final. Jadi, saya akan berusaha tetap fokus pada rencana permainan, mungkin bermain sedikit agresif dan kita lihat bagaimana hasilnya nanti.”
Sementara itu, salah satu atlet Ciputra Golf preneurFoundation yang kini berkuliah di Harvard, Jonathan Xavier Hartono kembali memperbaiki catatan skornya. Setelah bermain dengan skor 70-69, hari ini ia menorehkan skor 68 berkat tujuh birdie dan tiga bogey.
”Sebenarnya, hari ini pukulan saya sudah bagus di sembilan hole pertama, Cuma karena pin berada di bagian-bagian yang agak di pojok green, jadi banyak kena bogey. Untungnya, ada beberapa bola yang bagus, yang bisa saya manfaatkan menjadi birdie,” jelas pegolf yang akrab disapa Jojo ini.
”Saya ingin meninggalkan kesan bahwa pegolf amatir di Indonesia bisa bermain dengan baik pada turnamen selevel Asian Development Tour ini,” ujar pegolf yang akan memulai putaran final besok dari peringkat T10 .
Vanchai Luangnitikul Unggul, Persaingan Memanas
Pada akhir putaran ketiga tadi, pegolf Thailand Vanchai Luangnitikul kembali menunjukkan kualitas permainan yang membuatnya pantas menjadi pemuncak klasemen sementara. Selain mencatatkan lima birdie, ia juga kembali membuat eagle di hole 18. Pegolf yang hanya membukukan satu bogey ini pun mengakhiri putaran ketiganya dengan catatan 6-under 66 untuk sendirian berada di posisi teratas dengan skor total 17-under 199.
Mengawali putaran ketiga sebagai salah satu pemuncak klasemen bersama pegolf Hong Kong Matthew Cheung, Vanchai mesti menunggu hingga hole 5 untuk membukukan birdie pertamanya. Ia lekas menambah birdie di hole 6. Bogey di hole 8 menjadi satu-satunya bogey yang ia dapatkan hari ini.
”Permainan saya tidak cukup bagus di sembilan hole pertama. Beruntung saya bisa membuat eagle dan beberapa birdie di sembilan hole terakhir,” ujar Vanchai. ”Permainan masih panjang dan masih ada 18 hole tersisa, jadi saya harus tetap fokus pada permainan saya seperti dalam tiga hari terakhir.”
Adapun Cheung, masih sanggup menunjukkan kualitas permainan yang tak kalah prima. Ia menjadi salah satu dari hanya dua pegolf yang bermain tanpa bogey. Lima bogey miliknya membuatnya kini hanya terpaut satu stroke dari Vanchai.
Persaingan lainnya akan hadir dari Liu Yung-hua asal China Taipei, yang hari ini membukukan skor 9-under 64 dan tanpa bogey. Skor total 15-under membuatnya berbagi peringkat ketiga dengan Ekpharit Wu asal Thailand, yang tadi bermain dengan skor 67.
Sementara itu, sang juara bertahan Yuvraj Singh Sandhu asal India, turut meramaikan persaingan setelah menorehkan skor 7-under 65. ”Saya agak lambat panas ketika memulai permainan hari ini karena cemas bermain di atas permukaan green. Lapangan ini menuntut kesabaran di sembilan hole pertama, tapi beruntung putter saya menjadi makin tajam di sembilan hole berikutnya. Rasanya ini salah satu permainan puter tertajam yang pernah saya dapatkan di lapangan ini,” ujar Sandhu.
”Saya tidak berpikir untuk membuat birdie atau eagle, cuma berusaha semaksimal mungkin menciptakan skor-skor tersebut. Saya punya dua peluang eagle di sembilan hole terakhir, beruntung saya melesakkan kesempatan terakhir, jadi saya kira kesabaran saya hari ini terpuaskan.”
Dengan hadiah uang sebesar US$140.000 yang diperebutkan dan US$24.500 yang akan dibawa pulang oleh sang juara, kemenangan pada pekan ini bakal menjadi modal yang berharga untuk bisa memperbaiki posisi di klasemen Order of Merit Asian Development Tour, di mana sepuluhpegolf teratas akan mendapatkan kartu Asian Tour. (non)