Network

Indonesia dan Swiss Perkuat Pendidikan Vokasi

×

Indonesia dan Swiss Perkuat Pendidikan Vokasi

Sebarkan artikel ini

. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama Pemerintah Swiss dan Sekretariat Negara untuk Urusan Ekonomi (SECO) mengimplementasikan Dual Vocational Education and Training (Dual VET).

Indonesia melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melanjutkan kerja sama dengan Pemerintah Swiss dan Sekretariat Negara untuk Urusan Ekonomi (SECO) dalam mengimplementasikan pendekatan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Ganda atau Dual Vocational Education and Training (Dual VET) . (Foto: Kemenpar)

SinarHarapan.id – Indonesia dan Swiss kembali melanjutkan kerja sama dalam pendidikan vokasi. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama Pemerintah Swiss dan Sekretariat Negara untuk Urusan Ekonomi (SECO) mengimplementasikan Dual Vocational Education and Training (Dual VET). Program ini bertujuan meningkatkan keterampilan tenaga kerja Indonesia dan daya saing ekonomi.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenpar, Martini M. Paham, menekankan pentingnya SDM berkualitas untuk mendukung kualitas pariwisata. “Kami menyiapkan tenaga kerja yang kompeten sesuai kebutuhan pasar,” kata Martini dalam acara Skills in Action Forum: Advancing Competitiveness di Jakarta.

Penerapan Program Dual VET

Kerja sama ini dimulai sejak 2018 dengan program Skills for Competitiveness (S4C) dan Sustainable Tourism Education Development (STED). Kedua program mengintegrasikan pembelajaran akademik dan praktik industri. Poltekpar Lombok menjadi institusi pendidikan pertama yang terlibat dalam proyek ini.

Baca Juga: Kemenpar Dukung Rute Baru Maskapai Perkuat Pariwisata

Kini, program memasuki fase kedua hingga 2027 dengan enam Poltekpar terlibat. Swisscontact menjadi lembaga pelaksana untuk mengatasi kesenjangan pendidikan dan meningkatkan daya saing tenaga kerja.

Politeknik Pariwisata Lombok menunjukkan keberhasilan STED. Pada 2024, 70,6 persen lulusannya telah bekerja dalam waktu 6-12 bulan setelah kelulusan.

Dampak Positif Program Pendidikan Vokasi

Pada fase pertama, Kemenpar dan SECO melaksanakan berbagai program. Salah satunya adalah Community Coaching on Sustainability (COCOS) dalam SUSTOUR Project (2022-2023). Program ini membantu pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

Hingga 2023, program ini telah mendampingi 8 desa dan melatih 34 master trainer. Sebanyak 36 pelatih baru telah dilatih, serta 7 penyedia layanan konsultasi berhasil menjual layanan mereka ke pemerintah dan yayasan swasta. Program ini juga menciptakan 10 produk dan layanan tur berkelanjutan.

Selain itu, program Training of Trainers (ToT) on Hospitality Practices on Sustainability dan pelatihan dari Swiss Federation for Adult Learning (SVEB) meningkatkan kualitas pengajaran berbasis praktik di Indonesia.

Dukungan Pemerintah Swiss

Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN, Olivier Zehnder, menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia luar biasa. “SDM unggul sangat penting untuk mencapai pertumbuhan PDB tahunan 8 persen dan Indonesia Emas 2045,” kata Olivier.

Ia menekankan pentingnya keterlibatan sektor bisnis dalam pengembangan tenaga kerja. “Ekonomi kompetitif dibangun dengan tenaga kerja terampil, adaptif, dan tangguh,” tambahnya.

Forum Dialog Pendidikan Vokasi

Swisscontact menggelar forum Skills in Action: Advancing Competitiveness untuk mengevaluasi dan meningkatkan implementasi Dual VET di Indonesia. Forum ini menjadi wadah dialog antara pemerintah, institusi pendidikan, sektor swasta, dan pemangku kepentingan lainnya.

Sejumlah panelis hadir, termasuk Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur dan Pendidikan Vokasi Kemenpar, Andar Danova L. Goeltom; Direktur Eksekutif Wise Steps Foundation, Ayu Adityani Masita; dan Ketua Komite Tetap Pelatihan Vokasi KADIN Indonesia, Wisnu Wibowo.

Diskusi menyoroti pentingnya inovasi dalam pendidikan vokasi. Semua elemen, mulai dari politeknik hingga penyedia jasa dan perusahaan, memiliki peran dalam membangun ekosistem pendidikan vokasi yang proaktif.

Harapan Masa Depan

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri, Kementerian Perindustrian, Masrokhan, serta perwakilan SECO dan Swisscontact turut hadir. Mereka menegaskan komitmen untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia.

“Kami yakin Dual VET dapat menutup kesenjangan keterampilan di Indonesia,” kata Olivier Zehnder. Kerja sama ini diharapkan mampu menciptakan generasi unggul dan memperkuat daya saing Indonesia di tingkat global.

Kesra

SinarHarapan.id – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerja sama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) memperkuat pembangunan desa….